TEORI ASAM-BASA ARRHENIUS
Teori asam basa Arrheniusasam: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton (H+)basa: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–) |
HCl + aq –> H+(aq) + Cl–(aq) … (9.8)
NaOH + aq –> Na+(aq) + OH–(aq) …. (9.9)
(aq) menandai larutan dalam air.
Walaupun teori Arrhenius baru dan persuasif, teori ini gagal
menjelaskan fakta bahwa senyawa semacam gas amonia, yang tidak memiliki
gugus hidroksida dan dengan demikian tidak dapat menghasilkan ion
hidroksida menunjukkan sifat basa.Proton, H+ , adalah inti atom hidrogen dan tidak memiliki sebuah elektron pun. Jadi dapat diharapkan proton jauh lebih kecil dari atom, ion atau molekul apapun. Karena H2O memiliki kepolaran yang besar, proton dikelilingi dan ditarik oleh banyak molekul air, yakni terhidrasi (keadaan ini disebut hidrasi). Dengan kata lain, proton tidak akan bebas dalam air. Bila proton diikat dengan satu molekul H2O membentuk ion hidronium H3O+, persamaan disosiasi elektrolit asam khlorida adalah:
HCl + H2O –> H3O+ + Cl– … (9.10)
Karena telah diterima bahwa struktur nyata dari ion hidronium sedikit lebih rumit, maka proton sering hanya dinyatakan sebagai H+ bukan sebagai H3O+.TEORI ASAM-BASA BRONSTED DAN LOWRY
Teori Bronsted dan Lowry asam: zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain basa: zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa, yakni
HCl(g) + NH3(g) –>NH4Cl(s) … (9.11)
simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen
khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.Menurut teori Bronsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa. Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.
HCl | + | H2O | –> | Cl– | + | H3O+ | … | (9.12) |
asam1 | basa2 | basa konjugat 1 |
asam konjugat 2 |
Larutan dalam air ion CO32- bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32- dan H2O, yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya membentuk pasangan asam basa konjugat.
H2O | + | CO32- | –> | OH– | + | HCO3– | … | (9.12) |
asam1 | basa2 | basa konjugat 1 |
asam konjugat 2 |
H2O | + | H2O | –> | OH– | + | H3O+ | … | (9.12) |
asam1 | basa2 | basa konjugat 1 |
asam konjugat 2 |
TEORI ASAM-BASA LEWIS
Di tahun 1923 ketika Bronsted dan Lowry mengusulkan teori
asam-basanya, Lewis juga mengusulkan teori asam basa baru juga. Lewis,
yang juga mengusulkan teori oktet, memikirkan bahwa teori asam basa
sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan teori
struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan.
Teori asam basa LewisAsam: zat yang dapat menerima pasangan elektron.Basa: zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron. |
H+ + OH– H2O (9.30)
Situasi ini sama dengan reaksi fasa gas yang pertama diterima sebagai reaksi asam basa dalam kerangka teori Bronsted dan Lowry.
HCl(g) + NH3(g) NH4Cl(s) (9.31)
Dalam reaksi ini, proton dari HCl membentuk ikatan koordinat dengan pasangan elektron bebas atom nitrogen.Keuntungan utama teori asam basa Lewis terletak pada fakta bahwa beberapa reaksi yang tidak dianggap sebagai reaksi asam basa dalam kerangka teori Arrhenius dan Bronsted Lowry terbukti sebagai reaksi asam basa dalam teori Lewis. Sebagai contoh reakasi antara boron trifluorida BF3 dan ion fluorida F–.
BF3 + F––> BF4– … (9.32)
Reaksi ini melibatkan koordinasi boron trifluorida pada pasangan elektron bebas ion fluorida. Menurut teori asam basa Lewis, BF3 adalah asam. Untuk membedakan asam semacam BF3 dari
asam protik (yang melepas proton, dengan kata lain, asam dalam kerangka
teori Arrhenius dan Bronsted Lowry), asam ini disebut dengan asam
Lewis. Boron membentuk senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet, dan
dengan demikian adalah contoh khas unsur yang membentuk asam Lewis.Karena semua basa Bonsted Lowry mendonasikan pasangan elektronnya pada proton, basa ini juga merupakan basa Lewis. Namun, tidak semua asam Lewis adalah asam Bronsted Lowry sebagaimana dinyatakan dalam contoh di atas.
Dari ketiga definisi asam basa di atas, definisi Arrhenius yang paling terbatas. Teori Lewis meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas adalah reaksi di larutan dalam air, teori Bronsted Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis lah yang paling tepat bila reaksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton.
0 komentar:
Posting Komentar